Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai "Instruksi Kerja Uji Mutu Beton". Yang akan saya bahas kali ini lebih mengenai apa yang harus dilakukan ketika akan melakukan pengecoran. Contoh yang saya berikan adalah pengecoran yang dilakukan dengan menggunakan Ready Mix.
Peralatan yang harus disediakan :
- Cetakan silinder t=300 mm Ø=15mm
- Tongkat besi dengan panjang 600mm Ø10-15mm
- Palu karet
- Kerucut Abrams
- Meteran
- Plat besi 600mm x 600mm (bidang harus datar/ rata)
- Sekop
- Sendok perata
- Gerobak sorong
Sebelum
melakukan uji mutu beton pastikan beton yang kita gunakan, sebelumnya sudah
dilakukan proses trial mix. Harus dilakukan review terhadap dokumen-dokumen
trial mix (Mix design, analisa bahan, kalibrasi alat, dll) tsb dan sudah
disetujui oleh pihak owner. *Jangan lupa harus disetujui OWNER. :-)
1. Pekerjaan
pengambilan sample beton dan penomorannya.
- Pengambilan beton yang akan digunakan untuk sample beton/ silinder harus berasal dari truk mixer yang betonnya akan digunakan untuk pengecoran. (Beton segar). Pastikan sebelum menuangkan beton, beton didalam mixer telah teraduk secara baik.
- Tuangkan beton dari mixer ke gerobak sorong yang sudah disediakan. (Penggunaan gerobak sorong dimaksudkan agar memudahkan untuk menganggkut sisa-sisa beton yang digunakan untuk test slump/ beton yang sudah tidak terpakai).
- Carilah tempat/ lokasi yang rata dan tidak mengganggu pekerjaan yang lainnya. Tuangkan beton sesuai kebutuhan jumlah silinder dan test slump.
- Kemudian isi cetakan silinder beton dengan beton secara bertahap dari 100mm, 200mm, dan 300mm (3 lapis). Pada setiap lapisan diwajibkan untuk dipadatkan dengan menggunakan tongkat besi yang sudah disediakan, dan beri ketukan dengan menggunakan palu karet agar cetakan silinder terisi dengan sempurna (tidak ada keropos). Kemudian ratakan permukaan atas silinder beton tsb. (Lihat gambar)
- Tuangkan beton dari mixer ke gerobak sorong yang sudah disediakan. (Penggunaan gerobak sorong dimaksudkan agar memudahkan untuk menganggkut sisa-sisa beton yang digunakan untuk test slump/ beton yang sudah tidak terpakai).
- Carilah tempat/ lokasi yang rata dan tidak mengganggu pekerjaan yang lainnya. Tuangkan beton sesuai kebutuhan jumlah silinder dan test slump.
- Kemudian isi cetakan silinder beton dengan beton secara bertahap dari 100mm, 200mm, dan 300mm (3 lapis). Pada setiap lapisan diwajibkan untuk dipadatkan dengan menggunakan tongkat besi yang sudah disediakan, dan beri ketukan dengan menggunakan palu karet agar cetakan silinder terisi dengan sempurna (tidak ada keropos). Kemudian ratakan permukaan atas silinder beton tsb. (Lihat gambar)
+ Beton dituang ke silinder secara bertahap
dari 100mm, 200mm, dan 300mm (3 lapis).
+ Padatkan dengan tongkat besi dan ketuk dengan
palu karet.
|
- Setelah beberapa menit, pada bagian permukaan atas silinder beton dituliskan kode sample beton. Kode sample beton harus ditulis selengkap mungkin agar memudahkan kita untuk melakukan identifikasi/ penelusuran terhadap beton yang digunakan. Kode sample beton berupa nama proyek, lokasi pengecoran, tanggal pengecoran, mutu beton dan nomor urut benda uji. Jika terdapat lebih dari 1 supplier beton ditambahkan juga kode untuk nama supplier tsb. (Lihat gambar)
+ Tulis kode proyek diatas silinder beton dengan menggunakan kawat/ paku setelah setengah kering
- Setelah 24 jam, cetakan silinder diperbolehkan untuk dilepas dan benda uji dapat dipelihara dengan dimasukkan di bak rendam.
2. Pekerjaan
Test Slump
-
Siapkan
kerucut Abrams, tongkat besi, plat besi, sekop dan meteran. Letakkan plat besi
pada permukaan yang rata. Letakkan kerucut Abrams diatas plat besi tsb. Tekan
dengan menggunakan kaki bagian “sayap”
dari kerucut Abrams agar air semen tidak ada yang terbuang melalui bawah
kerucut Abrams. (Lihat gambar)
-
Setelah
posisi perletakan kerucut Abrams
sempurna, tuangkan adukan beton kedalam kerucut Abrams tsb. Penuangan beton
kedalam kerucut Abrams harus dilakukan secara bertahap sampai dengan 3 lapis.
Setiap lapisannya harus dilakukan pemadatan dengan menggunakan tongkat besi.
Setelah sampai lapis ke-3 ratakan bagian beton yang berada di permukaan atas
dari kerucut Abrams tsb. Pastikan kerucut Abrams terisi penuh dan tidak
berlebihan. Setelah itu lepas/ naikan kerucut Abrams tersebut sehingga terlepas
dari adukan beton yang sudah dimasukkan kedalam kerucut Abrams tsb. Kemudian
letakkan kerucut Abrams tersebut disamping adukan beton yang tadi (kerucut
Abrams dengan posisi terbalik).(Lihat gambar)
-
Kemudian
letakkan tongkat besi diatas kerucut Abrams yang terbalik tersebut, lalu ukurlah
dengan menggunakan meteran jarak antara tongkat tersebut dengan ujung dari
jatuhnya adukan beton. (Lihat gambar)
-
Hasil
dari pengukuran tersebut adalah nilai slump dari beton yang akan digunakan
untuk pengecoran. Pastikan nilai slump tidak kurang dan melebihi dari nilai
spesifikasi yang digunakan di proyek.
3. Pekerjaan
pemeliharaan sampel di bak rendam
-
Buatlah
bak rendam di proyek untuk pekerjaan perawatan silinder beton.
- Ukuran
bak rendam bervariatif sesuai dengan kebutuhan di proyek. Buatlah bak rendam
sesuai dengan jumlah umur beton yang dirawat di proyek. Misal: umur 14 hari, 21
hari dan 28 hari,maka dibuat 3 bak rendam
untuk silinder betonnya, Hal tersebut untuk memudahkan perawatan dan
monitoringnya. (Lihat gambar)
- Sebaiknya
pada area bak rendam silinder dibuatkan penutup atap, sehingga silinder yang
sedang dirawat tidak terkena matahari langsung, dan suhu air tetap stabil.
(Lihat gambar)
-
Beri
tulisan umur beton pada masing-masing bak rendam. (Lihat gambar)
- Masukkan
silinder beton yang sudah dilepas dari cetakan
kedalam bak rendam. Masukkan sampel beton sesuai dengan bak rendam yang
sudah diberi tulisan umur beton,
Sekian, semoga bermanfaat. ;-)